KONAWE, HITSultra.com – Polres Konawe menggelar Panen Raya Jagung Serentak Tahap II Tahun 2025, yang dipusatkan di SMKN PP 5 Konawe, Kelurahan Lalosabila, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Kamis, 15 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Swasembada Pangan Nasional yang diinisiasi oleh Polres Konawe, Polda Sulawesi Tenggara.
Sebagai wujud dukungan terhadap visi besar Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, dalam merealisasikan Indonesia Emas 2045.
Acara panen raya tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Kapolres Konawe AKBP Noer Alam, S.I.K., Waka Polres Kompol Jamaliddin Saho, S.Hi., M.H., Kadis Pertanian Kabupaten Konawe H. Gunawan Samad, S.P., M.Si.
Hadir juga Camat Wawotobi Edy Sardan, ST, Kepala SMKN PP 5 Konawe Ikhwan, STP., M.Sc., serta Kapolsek Wawotobi IPDA Istiqlal. Jajaran Bhayangkari, para penyuluh pertanian, guru, siswa, dan masyarakat setempat yang juga turut memeriahkan acara tersebut.
Dalam sambutannya, Kapolres Konawe AKBP Noer Alam menegaskan pentingnya kolaborasi antar sektor dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Polri siap mendukung penuh kegiatan produktif masyarakat, termasuk sektor pertanian. Panen ini merupakan simbol semangat gotong royong dan sinergi seluruh elemen bangsa,” ujarnya.
Panen raya ini juga menjadi bagian dari implementasi delapan program prioritas Asta Cita Pemerintahan Prabowo – Gibran.
Khususnya dalam percepatan pemanfaatan lahan produktif dan pekarangan sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan nasional.
Kadis Pertanian Kabupaten Konawe, Gunawan Samad, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak produksi jagung secara nasional dan memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah.
“Kita berharap kegiatan ini bisa memberi dampak nyata terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian, sekaligus mendorong kesejahteraan para petani,” ungkapnya.
Dengan pelaksanaan panen secara serentak ini, diharapkan distribusi hasil pertanian menjadi lebih efisien, pemasaran lebih terarah, dan rantai pasok pangan nasional semakin kuat.(**)