Ketua DPRD Konawe: Pembangunan Harus Berpijak pada Kearifan Lokal

Ketua DPRD Konawe, I Made Asmaya, S.Pd., MM., saat menyampaikan sambutan di malam penutupan acara "Gebyar Wisata Konawe Bersahaja" di ICP. Foto: Aim Project

KONAWE, HITSultra.com – Ribuan warga tumpah ruah memadati Inolobunggadue Central Park (ICP) pada Senin (18/8/2025) malam, menyaksikan penutupan acara “Gebyar Wisata Konawe Bersahaja” yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Acara puncak tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, mulai dari Bupati Konawe H. Yusran Akbar, ST., Sekda Konawe, jajaran Forkopimda, Ketua TP-PKK Hj. Hania, S.Pd., M.Pd., Gr., Ketua Bhayangkari Konawe Ny. Devi Noer Alam, kepala OPD, lurah, kepala desa, tokoh adat, hingga tokoh masyarakat.

Dalam momen itu, Ketua DPRD Konawe, I Made Asmaya, S.Pd., MM., menyampaikan pesan mendalam terkait makna kemerdekaan dan arah pembangunan Konawe ke depan.

Hargai Jasa Pahlawan Lewat Kerja Nyata

I Made menegaskan, kemerdekaan yang kini dinikmati merupakan hasil perjuangan panjang para pendiri bangsa.

“Delapan puluh tahun lalu, para pahlawan rela berkorban demi cita-cita Indonesia merdeka. Maka tugas kita hari ini adalah mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata di Kabupaten Konawe,” ujarnya.

Gotong Royong dan Kearifan Lokal Jadi Pondasi

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa pembangunan tidak boleh terlepas dari nilai budaya masyarakat Konawe.

“Semangat gotong royong, persatuan, dan kearifan lokal harus menjadi pondasi utama. Tanpa dukungan masyarakat, semua program pembangunan tidak akan berhasil,” tegasnya.

DPRD Konawe, kata I Made, bersama pemerintah daerah berkomitmen mendorong pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada masyarakat.

Menggali Akar Sejarah Konawe

Dalam sambutannya, dirinya juga mengangkat sejarah lokal yang menjadi jati diri masyarakat Konawe.

Ia menyinggung struktur adat “Siwole Mbatohu” dan “Pitu Dula Batu” yang sejak dahulu telah menjadi simbol persatuan dan ketangguhan rakyat Konawe.

“Sejak dulu nilai musyawarah, kebersamaan, dan gotong royong lahir dari akar budaya kita. Inae konasara ie penasara, Inae lia sara ie pinekasara. Inilah pentingnya kita memahami sejarah kita,” jelasnya.

Generasi Muda sebagai Garda Depan

I Made Asmaya turut mengajak generasi muda Konawe agar tidak melupakan sejarah sekaligus berani berinovasi.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah, mencintai tradisi, dan berani berinovasi. Mari jadikan HUT ke-80 RI sebagai momentum membangun Konawe dengan pijakan nilai budaya sendiri,” ucapnya.

Ajakan untuk Bersatu

Menutup sambutannya, ia menyerukan semangat persatuan demi Konawe yang berdaya saing, sejahtera, adil, dan berkelanjutan.

“Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, Indonesia maju, Konawe bersahaja. Salam mepokoaso!” pungkasnya.(**)